Tidak semua orang yang menginstal audio system dengan sound quality (SQ) pada mobilnya mau mengikuti kontes audio. Dalam hal ini, Honda HR-V 1.5L milik Mr. Wijaya yang sistem audio-nya diinstal oleh Johny Chandra dari Mega Audio ini dibuat untuk harian, namun bisa memenangi suatu kontes audio.
“Tergantung orangnya, mau buat daily use atau kontes. Honda HR-V ini dibangun lebih kepada daily use, tapi semua bodi sudah dilapisi peredam, jadi siap untuk kontes. Nah audio system di suatu mobil dibangun, kalau bagus, dan suara oke, kenapa tidak untuk kontes,” jelas Johny. “Mobil sudah full peredam tidak harus selalu untuk kontes, karena untuk harian juga tidak masalah,” lanjutnya.
Meskipun untuk harian, semua perangkat audio standar pada mobil yang diluar negeri bernama Honda Vezel ini telah dipensiunkan. Head unit menggunakan Alpine berjenis 2 din, yang kemudian ditemani processor Alpine untuk urusan proses suara lebih baik dan juga syarat audio system ber-genre SQ.
Speaker depan Honda HR-V ini pun diracik installer ramah ini dengan konfigurasi 3 way, terdiri dari tweeter Focal Beryllium, dengan kombinasi midrange Venture DD4. Cukup unik dengan kombinasi merek berbeda, namun Johny punya alasan yang kuat.
“Tweeter ini salah satu yang terbaik, tapi harus didukung midrange yang rentang frekuensinya lebar. Selain itu, saya pilih midrange ini karena ukuran 4 inci, supaya staging bisa bagus, dan imaging yang lebih baik,” jelas Johny. Posisi di pillar A yang di-custom dengan ukuran yang besar pun tidak mengganggu pandangan kedepan karena sudah diantisipasinya.
Kemudian untuk midbass menggunakan Focal Beryllium, sama seperti tweeter. Namun penempatannya tetap di doortrim bawaan Honda HR-V, bukan kick panel. Hal ini karena mengacu kepada tujuan utama mobil, yaitu dipakai untuk sehari-hari oleh pemiliknya.
Kelar untuk speaker di bagian depan, suara untuk frekuensi rendah didukung dengan subwoofer ScanSpeak 23W. Subwoofer berukuran 9 inci ini diposisikan di bagian bagasi Honda HR-V berkelir hitam ini dengan boks berjenis sealed.
Semua pengeras suara harus di-drive oleh power amplifier. Disini, Johny memilih 2 unit Flux 4 channel, yang mana pertama untuk tweeter dan midrange, dan kedua untuk midbass yang di-bride, serta power monoblock Rockford Fosgate untuk subwoofer. “Supaya hasil suaranya bisa maksimal,” jujurnya.
Baik power maupun subwoofer dikemas dalam bentuk kosmetik dengan desain yang simple di bagasi Honda HR-V ini. Power amplifier disusun kombinasi vertikal dan horizontal, diikuti subwoofer di kanan. Meskipun simple, namun kosmetik dibuat cihuy berkat disematkannya oleh Johny berupa lampu iluminasi kombinasi biru dan putih.
“Kami ikutkan Honda HR-V ini di kontes audio supaya tau kelebihan dan kekurangannya,” bilang Johny. Mengikuti kontes audio dengan regulasi i-CAN pada awal Mei lalu, Honda HR-V ini sanggup berada di posisi pertama kelas 120 Juta. “Sebenarnya probabilitas untuk menangnya juga tipis, mengingat pesertanya cukup banyak,” jujurnya lagi.
Bisa dibilang prestasi yang tidak terduga. “Kemungkinan besar Honda HR-V ini akan ikut kontes audio lagi, karena masih pertengahan tahun. Tapi untuk perangkatnya belum ada rencana untuk dirubah, hanya fine tuning saja,” tutup Johny.
Mr. Wijaya’s Honda HR-V :
Alpine IVA-520E Head Unit, Alpine PXA-H701 Processor, Focal Beryllium Tweeter, Focal Beryllium Midbass, Venture DD4 Midrange, ScanSpeak 23W Subwoofer, Flux FS804 Power Amplifier (2pcs), Rockford Fosgate T1500-1bd Mono Power Amplifier, Flux & Genetic Cables, StP Sound Damping.
Tuned by : Mega Audio, Ruko Green Garden Blok A 14 No. 50 Jakarta Barat (0818-110815).
KOMENTAR